![]() |
Ilustrasi Geng Motor |
Miller mengkhawatirkan beberapa bidang yang menjadi kunci dari budaya kelas bawah tersebut, menurutnya ia berfokus pada 6 hal yaitu:
1. Masalah, Masyarakat kelas bawah menganggap masalah sebagai sesuatu kesialan yang datang terus menerus, sehingga menyebabkan pemikiran bahwa hidupnya adalah sumber masalah, hal ini tentu menyebabkan tekanan tersendiri pada diri seseorang, yang mengakibatkan frustasi.
2. Ketangguhan, Masyarakat kelas bawah menganggap ketangguhan adalah sebuah prestasi, semakin seram dan tangguh seseorang, semakin banyak orang takut terhadapnya, dan itu merupakan prestasi bagi kelas bawah, dimana yang paling tangguh secara fisik adalah yang terkuat dan paling disegani oleh orang-orang lainnya
3. Smartness, Masyarakat kelas bawah memiliki cara pikir yang cenderung asal-asalan sehingga merugikan dirinya sendiri, seperti misal kebiasaan kelas bawah untuk berjudi, dan mempertaruhkan semua harta yang ia punya sampai habis.
4. Kegembiraan, Kegembiraan bagi masyarakat kelas bawah adalah mabuk mabukan, membuat kerusuhan, dan berjudi, hal itu membuat mereka gembira karena kebiasaan mereka yang selalu ingin melakukan kesenangan disela frustasi yang dihadapi.
5. Nasib, masyarakat kelas bawah umumnya memiliki hati yang lapang dan penyabar, oleh karenanya banyak sekali masyarakat kelas bawah yang menerima nasibnya dan tidak berusaha untuk bangkit dari keterpurukan kondisinya.
6. Otonomi, masyarakat kelas bawah sangat susah diatur dan memiliki otonominya sendiri, mereka akan memberontak apabila otonomi mereka diganggu oleh pihak luar atau orang lain